Siang itu dua anak smp laki-laki dan perempuan sedang sibuk belajar diruang keluarga, sebut saja namanya Steven dan Nadya mereka adalah saudara yang sangat akur, Steven selalu membantu adiknya dalam belajar karena Nadya sedikit agak malas.
“Aduh, aku lelah, kurang asyik kak” kata Nadya.
“Kamu ini baru sebentar, sudah lelah” sahut Steven.
“Tapi, aku ingin permainan yang seru” bantah Nadya.
“Ya sudah” kata steven (sambil menggelengkan kepala).
Steven kemudian merobekkan selembar kertasnya. Dan ternyata Steven membuat perahu dari kertas tersebut.
“Ayo, kamu coba buat ini” kata Steven pada Nadya yang melamun dibuatnya.
Kemudian Nadya pun mencoba membuatnya, ternyata Nadya tidak bisa. Nadya pun kesal dan meminta agar Steven mau mengajarinya. Steven pun mau, tetapi Nadya masih belum bisa.
“Ah, dari tadi aku tidak bisa mebuatnya” kata Nadya sambil kesal.
“Itu karena kamu baru pertama kali membuatnya, coba lagi” kata Steven.
“Aku tidak mau” ketus Nadya.
“Kamu ini mudah sekali menyerah, kakak janji jika kamu bisa membuatnya kakak akan mengajakmu ke pantai sambil memainkan perahu kertas ini” tawar Steven kepada nadya yang paling senang bila diajak ke pantai.
“aku mau aku mau” kata Nadya dengan senangnya.
Malam harinya, ternyata Nadya sibuk membuat perahu kertas itu dengan seriusnya. Dia sangat ingin pergi kepantai bersama kakaknya. Tanpa disadari Nadya, ternyata Steven melihat dia dari cela pintu kamar nadya sambil tersenyum. Dan Nadya pun mengantuk dan kemudian tertidur di atas meja belajarnya. Steven pun langsung menggendong adiknya ketempat tidur dan menyelimutinya. Steven pun berkata,
“kakak yakin kamu bisa dik, dan kakak akan mengajakmu ke pantai”
Kata-kata Steven terpotong karena ibunya memanggilnya dan menyuruhnya untuk turun kebawah. Ternyata disana sudah ada ayah dan ibunya. Ayahnya berkata kalau dia akan dipindahkan sekolahnya karena ayahnya ditugaskan untuk pindah kerja ke Amerika selama 10 tahun dan kita akan berangkat pagi-pagi sekali 2 hari lagi. Steven pun terkejut.
“Nadya dan ibu bagaimana?” kata Steven.
“Mereka berdua masih tetap tinggal disini” sahut ayah.
“Baiklah, tapi ibu dan ayah jangan katakan hal ini pada nadya” pinta steven.
Keesokkan harinya ternyata steven membelikan nadya kertas origami, Nadya pun senang dan tambah bersemangat untuk membuat perahu kertas itu. Namun tanpa disadari oleh Nadya, Steven merahasiakan sesuatu kepadanya. Tetapi di dalam hatinya dia masih berjanji akan mengajak Nadya ke pantai jika dia bisa membuat perahu kertas. Setelah berapa hari belajar membuat perahu, ternyata Nadya bisa dan dia akan memberi kejutan kepada kakaknya besok pagi.
Tak seperti biasanya Nadya bangun pagi-pagi dan langsung menuju kekamar Steven namun ia tidak menemukannya, nadya hanya menemukan secarik kertas diatas meja.
“Nadya adikku,maaf bila aku tidak pamit denganmu karna tadi kamu masih tidur, aku pergi ke Amerika bersama ayah, dan aku akan sekolah disana, aku pasti pulang dan akan mengajakmu ke pantai”
Nadya pun tidak bisa menahan tangisnya.
10 tahun kemudian.
Nadya pergi ke pantai bersama ibunya, setiap ke pantai nadya selalu membawa perahu kertas dan memainkannya di air. Hari itu Nadya hanya membawa 5 perahu kertas. Tiba-tiba perahu kertas itu menjadi banyak. Nadya menyadari ada Steven yang sedang menghanyutkan perahu kertas itu. Nadya langsung berlari dan memeluk Steven.
bagi temen-temen yang baca. tolong like cerpen dwi ini ya. buka di facebook "dwiidwii meiliana sy" .. 1 like kalian sangat berarti untukku . makasiih :)
